Pendaftaran pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Padang baik jalur partai politik (parpol) dan independen ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang berakhir, kemarin (5/7). Tercatat 10 pasangan bakal cawako dan cawawako baik independen maupun parpol mendaftar.
Ke-10 pasangan itu, Mahyeldi-Emzalmi (PKS-PPP), Maigus Nasir-Armalis (independen), Indra Jaya-Jefri Hendri Darmi (independen), Kandris Asrin-Indra Dwipa (independen), Desri Ayunda-James Hellyward (independen+PDIP).
Kemudian, Syamsuar Syam-Mawardi Nur (independen), Asnawi Bahar-Surya Budhi (independen), Emma Yohanna-Wahyu Iramana Putra (Golkar-PBB), Ibrahim-Nardi Gusman (independen) dan M Ichlas El Qudsi-Januardi Sumka (Demokrat-PAN) (lihat grafis).
“Kami telah menerima pendaftaran 10 pasangan. Bagi pasangan yang kurang persyaratan akan diminta untuk melengkapinya,” kata Ketua KPU Padang, Alison kepada wartawan, usai pendaftaran di kantor KPU Padang, kemarin.
Alison mengakui dari 10 pasangan balon ini, hampir semua memiliki kekurangan dalam persyaratan. Meski begitu, tidak ada pasangan calon yang pendaftarannya ditolak. Sebab, syarat yang kurang itu masih bisa dilakukan tahapan perbaikan.
“yang banyak kurang itu berupa surat keterangan tidak valid dari Pengadilan Niaga, tidak menunggak pajak, tidak pernah dihukum lima tahun penjara, bahkan legalisir ijazah masih banyak yang belum dilengkapi,” sebut Alison seraya mengatakan bagi pasangan parpol dapat melengkapi berkas mulai 15 sampai 21 Juli mendatang.
Kejadian Aneh
Di hari terakhir pendaftaran, teka-teki koalisi pasangan calon yang diusung partai politik terjawab sudah. Seperti diprediksi sebelumnya, Koalisi Golkar-PBB mengusung Emma Yohana (anggota DPD)-Wahyu Iramana Putra (ketua DPD Partai Golkar Padang) dan Koalisi Demokrat-PAN mengusung M Ichlas El Qudsi (anggota DPR)-Januardi Sumka (ketua DPC Partai Demokrat Padang).
Sedangkan Hanura dan Gerindra tidak menentukan sikap koalisi. Sementara PDI Perjuangan akhirnya mengusung pasangan independen Desri Ayunda-James Hellyward.
“Kami mendukung pasangan Desri-James karena visi misi pasangan ini sesuai dengan PDIP. Bukti dukungan itu akan kita serahkan besok (hari ini, red),” tutur Sekretaris DPC PDIP Padang, Albert Hendra Lukman.
Sementara itu, pasangan Michel-Januardi mendatangi kantor KPU Padang sekitar 45 menit sebelum pendaftaran ditutup pukul 16.00. Saat itu, tampak hadir Ketua DPW PAN Sumbar Asli Chaidir, Ketua DPD PAN Padang Fauzi Bahar beserta anggota DPD PAN lainnya. Begitu juga di Demokrat, anggota dan kader juga hadir mengantarkan ketua DPC Demokrat Padang mendaftar.
Sebelumnya, disebut-sebut tubuh DPD PAN Padang terjadi perpecahan antara pendukung Michel dan Fahmi Bahar. Ditambah lagi, ada dua surat dari DPP PAN yang menyatakan mengusung tokoh berbeda. Pertama dimiliki Ketua DPD PAN Padang, Fauzi Bahar. Dalam surat keputusan bertanggal 4 Juli yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum DPP PAN, Dradjad Wibowo dan Wakil Sekretaris Umum, Aziz Bekti. Surat tersebut menyatakan DPP merestui Fahmi Bahar sebagai calon dari PAN untuk maju dalam Pilkada Padang.
Surat kedua dari DPP PAN menyatakan hal yang berbeda. Dalam surat tersebut dinyatakan kalau DPP PAN merestui M Ichlas El Qudsi dan Januardi Sumka. Surat tersebut menyatakan surat sebelumnya dan surat ini ditandatangani oleh Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
Ketika ditanyakan hal ini ke Fauzi Bahar, dia mengelak belum menerima surat tersebut dan tidak mengetahuinya. “Saya belum terima, akan saya cek dulu,” ujarnya sebelum masuk ke ruang pendaftaran calon.
Ketua DPW PAN Sumbar, Asli Chaidir membantah. “Tidak ada perpecahan, semuanya berjalan dengan baik. Buktinya kader datang untuk mengusung calon ini,” ucapnya.
Sedangkan Hanura yang sebelumnya mendukung Fahmi Bahar, batal memutuskan sikap koalisi. Ketua DPC Hanura, Yendril awalnya mengisi buku pendaftaran ke KPU Padang atas nama Fahmi Bahar sebagai cawako sekitar pukul 15.45, sebelum pasangan Michel-Januardi Sumka mendatangi KPU. Namun, Yendril tidak mengsisi nama wakil wali kota. Bahkan alamat, nomor HP juga tidak diisi dan tidak ditandatangani.
Melihat hal itu, panitia pendaftaran bingung dengan sikap Yendril. Begitu melihat Wako Fauzi Bahar tiba, KPU menduga nama cawawako akan diisi oleh Fauzi Bahar atas nama Yendril. Namun, Fauzi Bahar ketika itu tampak menelepon seseorang yang dalam percakapannya membahas sosok yang akan didukung sebagai cawako.
Usai menelepon, Fauzi Bahar langsung mencoret nama Fahmi Bahar dan menuliskan nama Michel sebagai cawako yang didukungnya.
Ketua DPC Hanura, Yendril belum mau menjawab pertanyaan wartawan ketika ditanyakan koalisi partai yang dipimpinnya.
Secara terpisah, Ketua DPC Gerindra Padang, Afrizal menegaskan belum ada calon yang didukung. “Kami masih melihat apakah pasangan mana yang diinginkan masyarakat,” sebutnya.
Pasangan lainnya yang mendaftar adalah Emma Yohana-Wahyu Iramana Putra dan Ibrahim-Nardi Gusman. (padek)
Ke-10 pasangan itu, Mahyeldi-Emzalmi (PKS-PPP), Maigus Nasir-Armalis (independen), Indra Jaya-Jefri Hendri Darmi (independen), Kandris Asrin-Indra Dwipa (independen), Desri Ayunda-James Hellyward (independen+PDIP).
Kemudian, Syamsuar Syam-Mawardi Nur (independen), Asnawi Bahar-Surya Budhi (independen), Emma Yohanna-Wahyu Iramana Putra (Golkar-PBB), Ibrahim-Nardi Gusman (independen) dan M Ichlas El Qudsi-Januardi Sumka (Demokrat-PAN) (lihat grafis).
“Kami telah menerima pendaftaran 10 pasangan. Bagi pasangan yang kurang persyaratan akan diminta untuk melengkapinya,” kata Ketua KPU Padang, Alison kepada wartawan, usai pendaftaran di kantor KPU Padang, kemarin.
Alison mengakui dari 10 pasangan balon ini, hampir semua memiliki kekurangan dalam persyaratan. Meski begitu, tidak ada pasangan calon yang pendaftarannya ditolak. Sebab, syarat yang kurang itu masih bisa dilakukan tahapan perbaikan.
“yang banyak kurang itu berupa surat keterangan tidak valid dari Pengadilan Niaga, tidak menunggak pajak, tidak pernah dihukum lima tahun penjara, bahkan legalisir ijazah masih banyak yang belum dilengkapi,” sebut Alison seraya mengatakan bagi pasangan parpol dapat melengkapi berkas mulai 15 sampai 21 Juli mendatang.
Kejadian Aneh
Di hari terakhir pendaftaran, teka-teki koalisi pasangan calon yang diusung partai politik terjawab sudah. Seperti diprediksi sebelumnya, Koalisi Golkar-PBB mengusung Emma Yohana (anggota DPD)-Wahyu Iramana Putra (ketua DPD Partai Golkar Padang) dan Koalisi Demokrat-PAN mengusung M Ichlas El Qudsi (anggota DPR)-Januardi Sumka (ketua DPC Partai Demokrat Padang).
Sedangkan Hanura dan Gerindra tidak menentukan sikap koalisi. Sementara PDI Perjuangan akhirnya mengusung pasangan independen Desri Ayunda-James Hellyward.
“Kami mendukung pasangan Desri-James karena visi misi pasangan ini sesuai dengan PDIP. Bukti dukungan itu akan kita serahkan besok (hari ini, red),” tutur Sekretaris DPC PDIP Padang, Albert Hendra Lukman.
Sementara itu, pasangan Michel-Januardi mendatangi kantor KPU Padang sekitar 45 menit sebelum pendaftaran ditutup pukul 16.00. Saat itu, tampak hadir Ketua DPW PAN Sumbar Asli Chaidir, Ketua DPD PAN Padang Fauzi Bahar beserta anggota DPD PAN lainnya. Begitu juga di Demokrat, anggota dan kader juga hadir mengantarkan ketua DPC Demokrat Padang mendaftar.
Sebelumnya, disebut-sebut tubuh DPD PAN Padang terjadi perpecahan antara pendukung Michel dan Fahmi Bahar. Ditambah lagi, ada dua surat dari DPP PAN yang menyatakan mengusung tokoh berbeda. Pertama dimiliki Ketua DPD PAN Padang, Fauzi Bahar. Dalam surat keputusan bertanggal 4 Juli yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum DPP PAN, Dradjad Wibowo dan Wakil Sekretaris Umum, Aziz Bekti. Surat tersebut menyatakan DPP merestui Fahmi Bahar sebagai calon dari PAN untuk maju dalam Pilkada Padang.
Surat kedua dari DPP PAN menyatakan hal yang berbeda. Dalam surat tersebut dinyatakan kalau DPP PAN merestui M Ichlas El Qudsi dan Januardi Sumka. Surat tersebut menyatakan surat sebelumnya dan surat ini ditandatangani oleh Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
Ketika ditanyakan hal ini ke Fauzi Bahar, dia mengelak belum menerima surat tersebut dan tidak mengetahuinya. “Saya belum terima, akan saya cek dulu,” ujarnya sebelum masuk ke ruang pendaftaran calon.
Ketua DPW PAN Sumbar, Asli Chaidir membantah. “Tidak ada perpecahan, semuanya berjalan dengan baik. Buktinya kader datang untuk mengusung calon ini,” ucapnya.
Sedangkan Hanura yang sebelumnya mendukung Fahmi Bahar, batal memutuskan sikap koalisi. Ketua DPC Hanura, Yendril awalnya mengisi buku pendaftaran ke KPU Padang atas nama Fahmi Bahar sebagai cawako sekitar pukul 15.45, sebelum pasangan Michel-Januardi Sumka mendatangi KPU. Namun, Yendril tidak mengsisi nama wakil wali kota. Bahkan alamat, nomor HP juga tidak diisi dan tidak ditandatangani.
Melihat hal itu, panitia pendaftaran bingung dengan sikap Yendril. Begitu melihat Wako Fauzi Bahar tiba, KPU menduga nama cawawako akan diisi oleh Fauzi Bahar atas nama Yendril. Namun, Fauzi Bahar ketika itu tampak menelepon seseorang yang dalam percakapannya membahas sosok yang akan didukung sebagai cawako.
Usai menelepon, Fauzi Bahar langsung mencoret nama Fahmi Bahar dan menuliskan nama Michel sebagai cawako yang didukungnya.
Ketua DPC Hanura, Yendril belum mau menjawab pertanyaan wartawan ketika ditanyakan koalisi partai yang dipimpinnya.
Secara terpisah, Ketua DPC Gerindra Padang, Afrizal menegaskan belum ada calon yang didukung. “Kami masih melihat apakah pasangan mana yang diinginkan masyarakat,” sebutnya.
Pasangan lainnya yang mendaftar adalah Emma Yohana-Wahyu Iramana Putra dan Ibrahim-Nardi Gusman. (padek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar